Nyawa dan cinta menjelma,
Yakni kedua-duanya,
Di zaman dulu bersama,
Di ciptakan oleh Allah
Dengan cara sangat khusus,
Roh dan cinta di campurkan,
Dan cinta yang memang halus,
Menghilang dalam campuran.
Kekuatan campuran
Menyatukan roh dan cinta,
Entah cinta atau nyawa,
Jadi zat atau sifatnya.
Mungkin cinta jadi zatnya,
Iaitu zat campurannya,
Mungkin roh jadi sifatnya,
Atau mungkin sebaliknya.
Natijah campuran itu,
Cinta dan roh berbicara,
Dan saling dengar begitu,
Bersama dipelihara.
Asal cinta api tapi,
Angin itu asal nyawa,
Angin menyalakan api,
Maka membakar anginnya
Entah ini, entah itu,
Saya tidak tahu, kawan,
Memang tidak tahu jitu,
Adalah keajaiban.
Lirik Lagu Nasyid Terbaru Terlengkap Syair Terpopuler dan yang lama dari Indonesia dan Malaysia maupun dari mancanegara
Showing posts with label Debu. Show all posts
Showing posts with label Debu. Show all posts
Sunday, April 14, 2013
Nasyid dan Religi: Debu
Lirik lagu Debu - Nyawa Dan Cinta
Diposkan oleh
Caessar Romero Dixi
di
Sunday, April 14, 2013
Nasyid dan Religi: Debu
Lirik lagu Debu - Lautan Hatiku
Diposkan oleh
Caessar Romero Dixi
di
Wahai kekasihku,
Hatiku merindu,
Memang merindu akanmu (2x)
Kayak perak yang murni,
Bersinar waktu malam,
Bayangan indah,
Elok dan ayu,
Bayangan wajah,
Hati merindu.
Membayang ratu malam,
Atas lautan hatiku,
Wahai kekasihku,
Hatiku merindu,
Memang merindu akan mu.
Citra wajahmu,
Dibayangkan begitu,
Atas permukaan lautan hatiku.
Tanpa tudung ku lihatmu,
Memang citra nurani,
Wahai kekasihku,
Hatiku merindu,
Memang merindu akanmu
Memang merindu akanmu
Hatiku merindu,
Memang merindu akanmu (2x)
Kayak perak yang murni,
Bersinar waktu malam,
Bayangan indah,
Elok dan ayu,
Bayangan wajah,
Hati merindu.
Membayang ratu malam,
Atas lautan hatiku,
Wahai kekasihku,
Hatiku merindu,
Memang merindu akan mu.
Citra wajahmu,
Dibayangkan begitu,
Atas permukaan lautan hatiku.
Tanpa tudung ku lihatmu,
Memang citra nurani,
Wahai kekasihku,
Hatiku merindu,
Memang merindu akanmu
Memang merindu akanmu
Nasyid dan Religi: Debu
Lirik lagu Debu - Tobat Berkali-Kali
Diposkan oleh
Caessar Romero Dixi
di
Jangan putus asa kawan,
Pada tobat ini kembali,
Kalau langgar penyesalan,
Walaupun serbu kali.
Jikalau kamu bertobat,
Tapi selalu tergoda,
Dan kau daif tidak kaut,
Tobat lagi, hai pendosa.
Tobat diterima Tuhan,
Kembali lagi kembali,
Sampai tobatmu bertahan,
Tobatlah berkali-kali.
Allah memang Maha Esa,
Tobatlah dimana-mana,
Minta-minta tobat lagi,
Yakni tobat yang perkasa.
Tobatlah sebelum mati,
Kembali lagi kembali,
Rasa tobat dalam hati,
Bagai madu dan gulali.
Memang muslim sepantasnya,
Merasa beruntung saja,
Tak merasa putus asa,
Walau miskin atau raja.
Itulah anugerahnya,
Yakni tobat dan istighfar,
Pada umatnya Mustafa,
Tuhanmu jawab dan ghaffar.
Pada tobat ini kembali,
Kalau langgar penyesalan,
Walaupun serbu kali.
Jikalau kamu bertobat,
Tapi selalu tergoda,
Dan kau daif tidak kaut,
Tobat lagi, hai pendosa.
Tobat diterima Tuhan,
Kembali lagi kembali,
Sampai tobatmu bertahan,
Tobatlah berkali-kali.
Allah memang Maha Esa,
Tobatlah dimana-mana,
Minta-minta tobat lagi,
Yakni tobat yang perkasa.
Tobatlah sebelum mati,
Kembali lagi kembali,
Rasa tobat dalam hati,
Bagai madu dan gulali.
Memang muslim sepantasnya,
Merasa beruntung saja,
Tak merasa putus asa,
Walau miskin atau raja.
Itulah anugerahnya,
Yakni tobat dan istighfar,
Pada umatnya Mustafa,
Tuhanmu jawab dan ghaffar.
Nasyid dan Religi: Debu
Lirik lagu Debu - Sallallahu
Diposkan oleh
Caessar Romero Dixi
di
Sallallah ala Muhammad,
Sallallah ala Muhammad,
Salawat yang di lanjutkan,
Senantiasa atas Ahmad,
Yang lentera kegelapan.
refrein:
Sallallahu, Sallallahu,
Ala Ahmad, Nur ul-Huda,
Sallallahu, sallallahu,
Ala Ahmad Mustafa.
Ahmad itu penjelmaan,
Cinta Ilahi dan nikmat,
Cahayanya dari Tuhan,
Mari kita bersalawat.
Salawat dengan tiap nafas,
Sejumlah tiap butir pasir,
Moga-moga, tak terbatas,
Salawat membuka tabir.
refrein
Salawat adalah caya,
Dan jikalau dikirimkan,
Jadi caya atas caya,
Campurannya mengharukan.
Salawat adalah surya,
Tapi tak pernah terbenam,
Bagai matahari dunia,
Hilang dan menjadi suram.
Salawat atas Muhammad,
Yang di utus demi cinta,
Sallallahu ala Ahmad,
Berkahnya kita meminta
Sallallah ala Muhammad,
Salawat yang di lanjutkan,
Senantiasa atas Ahmad,
Yang lentera kegelapan.
refrein:
Sallallahu, Sallallahu,
Ala Ahmad, Nur ul-Huda,
Sallallahu, sallallahu,
Ala Ahmad Mustafa.
Ahmad itu penjelmaan,
Cinta Ilahi dan nikmat,
Cahayanya dari Tuhan,
Mari kita bersalawat.
Salawat dengan tiap nafas,
Sejumlah tiap butir pasir,
Moga-moga, tak terbatas,
Salawat membuka tabir.
refrein
Salawat adalah caya,
Dan jikalau dikirimkan,
Jadi caya atas caya,
Campurannya mengharukan.
Salawat adalah surya,
Tapi tak pernah terbenam,
Bagai matahari dunia,
Hilang dan menjadi suram.
Salawat atas Muhammad,
Yang di utus demi cinta,
Sallallahu ala Ahmad,
Berkahnya kita meminta
Nasyid dan Religi: Debu
Lirik lagu Debu - Di Dalam Taman Kekasih
Diposkan oleh
Caessar Romero Dixi
di
Di dalam taman ini dengan kekasihku,
Tak pernah keluar dari kedekatannya,
Semoga terbuka tudung, wahai cendra mata,
Tutup pintu kami disini terpencil saja.
Hari ini kami menjadi,
Sahabat dekat asmara di antara rakyat !
Hari ini kami menjadi,
Sahabat dekat asmara di antara rakyat !
Semoga di angkat sekarang cawan itu,
Cawan keriangan dan suka hati saya,
Ayuhai pemain-pemain serta rebanamu,
Mari kita menyanyi selagu mengharukan !
Hari ini kami menjadi,
Sahabat dekat asmara di antara rakyat !
Hari ini kami menjadi,
Sahabat dekat asmara di antara rakyat !
Wahai saki, wahai adi pura !
Bawalah anggur harum itu sekarang ini !
Supaya kami semua bisa meminumnya,
Kemudian dapat datang waktu sang tidurnya.
Hari ini kami menjadi,
Sahabat dekat asmara di antara rakyat !
Hari ini kami menjadi,
Sahabat dekat asmara di antara rakyat !
Hoi ! Tidur itu memang sangat dalam-dalam,
Di bawah sayang-sayang jagaan kekal kadim*,
Baik minuman ini tak melewati tenggorokan,
Maupun tidur ini tak bersumber pada malam.
Hari ini kami menjadi,
Sahabat dekat asmara di antara rakyat !
Hari ini kami menjadi,
Sahabat dekat asmara di antara rakyat !
Sekarang biarkan hamba tetap berdiam-diam,
Dan tak ku menyatakan segala sesuatu,
Lewat kata-kata engkau tak pernah di kenal,
Karena engkaulah, dari kata lebih nyata.
Sebagai akibat kata jadi pemikiran,
Dan engkau jauh sekali daripada khayalan
Jadi biarkan hambamu tetap berdiam-diam,
Biarkan saya menikmati cendera mataku.
Tak pernah keluar dari kedekatannya,
Semoga terbuka tudung, wahai cendra mata,
Tutup pintu kami disini terpencil saja.
Hari ini kami menjadi,
Sahabat dekat asmara di antara rakyat !
Hari ini kami menjadi,
Sahabat dekat asmara di antara rakyat !
Semoga di angkat sekarang cawan itu,
Cawan keriangan dan suka hati saya,
Ayuhai pemain-pemain serta rebanamu,
Mari kita menyanyi selagu mengharukan !
Hari ini kami menjadi,
Sahabat dekat asmara di antara rakyat !
Hari ini kami menjadi,
Sahabat dekat asmara di antara rakyat !
Wahai saki, wahai adi pura !
Bawalah anggur harum itu sekarang ini !
Supaya kami semua bisa meminumnya,
Kemudian dapat datang waktu sang tidurnya.
Hari ini kami menjadi,
Sahabat dekat asmara di antara rakyat !
Hari ini kami menjadi,
Sahabat dekat asmara di antara rakyat !
Hoi ! Tidur itu memang sangat dalam-dalam,
Di bawah sayang-sayang jagaan kekal kadim*,
Baik minuman ini tak melewati tenggorokan,
Maupun tidur ini tak bersumber pada malam.
Hari ini kami menjadi,
Sahabat dekat asmara di antara rakyat !
Hari ini kami menjadi,
Sahabat dekat asmara di antara rakyat !
Sekarang biarkan hamba tetap berdiam-diam,
Dan tak ku menyatakan segala sesuatu,
Lewat kata-kata engkau tak pernah di kenal,
Karena engkaulah, dari kata lebih nyata.
Sebagai akibat kata jadi pemikiran,
Dan engkau jauh sekali daripada khayalan
Jadi biarkan hambamu tetap berdiam-diam,
Biarkan saya menikmati cendera mataku.
Nasyid dan Religi: Debu
Lirik lagu Debu - Insya Allah
Diposkan oleh
Caessar Romero Dixi
di
Semoga hati memuji Allah,
Insya Allah, insya Allah,
Semoga di jaga dari salah,
Insya Allah, insya Allah.
Semoga nur menerangi wajahmu,
Insya Allah, insya Allah,
Semoga cahaya masuk hati mu,
Insya Allah, insya Allah.
Semoga lidah ingat pada Allah,
Insya Allah, insya Allah.
Semoga hati merasa pesona,
Insya Allah, insya Allah.
Semoga menjadi sadar akalmu,
Insya Allah, insya Allah,
Semoga Allah melindungimu,
Insya Allah, insya Allah.
Subhanallah awni wa hasbi (3x)
La ilaha illahu
Semoga tiap hari jadi hari raya,
Insya Allah, insya Allah,
Semoga kau berkorban bagi Allah,
Insya Allah, insya Allah.
Semoga kalbu terbakar di cinta,
Insya Allah, insya Allah,
Semoga tindakanmu tak memalukanmu,
Insya Allah, insya Allah.
Semoga kau layak akan maafNya,
Insya Allah, insya Allah.
Semoga kau masuk Jannat-FirdausNya,
Insya Allah, insya Allah.
Subhanallah awni wa hasbi (3x)
La ilaha illahu
Allah taala menjanji rahmatNya,
Masya Allah, masya Allah !
Pandanglah dimana saja lihatnya,
Masya Allah, masya Allah !
Jika di ambil selangka padaNya,
Masya Allah, masya Allah !
Allah mengambil sepuluh padamu,
Masya Allah, masya Allah !
Tidak terbatas lautan cinta Allah,
Masya Allah, masya allah !
Tidak pernah terhitung anugerahNya,
Masya Allah, masya Allah !
Siapapun cari Allah mendapatNya,
Masya Allah, masya Allah !
Maka\ tetap di dalam taman raya,
Masya Allah, masya Allah !
Subhanallah awni wa hasbi (3x)
La ilaha illahu
Insya Allah, insya Allah,
Semoga di jaga dari salah,
Insya Allah, insya Allah.
Semoga nur menerangi wajahmu,
Insya Allah, insya Allah,
Semoga cahaya masuk hati mu,
Insya Allah, insya Allah.
Semoga lidah ingat pada Allah,
Insya Allah, insya Allah.
Semoga hati merasa pesona,
Insya Allah, insya Allah.
Semoga menjadi sadar akalmu,
Insya Allah, insya Allah,
Semoga Allah melindungimu,
Insya Allah, insya Allah.
Subhanallah awni wa hasbi (3x)
La ilaha illahu
Semoga tiap hari jadi hari raya,
Insya Allah, insya Allah,
Semoga kau berkorban bagi Allah,
Insya Allah, insya Allah.
Semoga kalbu terbakar di cinta,
Insya Allah, insya Allah,
Semoga tindakanmu tak memalukanmu,
Insya Allah, insya Allah.
Semoga kau layak akan maafNya,
Insya Allah, insya Allah.
Semoga kau masuk Jannat-FirdausNya,
Insya Allah, insya Allah.
Subhanallah awni wa hasbi (3x)
La ilaha illahu
Allah taala menjanji rahmatNya,
Masya Allah, masya Allah !
Pandanglah dimana saja lihatnya,
Masya Allah, masya Allah !
Jika di ambil selangka padaNya,
Masya Allah, masya Allah !
Allah mengambil sepuluh padamu,
Masya Allah, masya Allah !
Tidak terbatas lautan cinta Allah,
Masya Allah, masya allah !
Tidak pernah terhitung anugerahNya,
Masya Allah, masya Allah !
Siapapun cari Allah mendapatNya,
Masya Allah, masya Allah !
Maka\ tetap di dalam taman raya,
Masya Allah, masya Allah !
Subhanallah awni wa hasbi (3x)
La ilaha illahu
Nasyid dan Religi: Debu
Lirik lagu Debu - Harta Dalam Puing
Diposkan oleh
Caessar Romero Dixi
di
HartaNya di sembunyikan,
Di dalam puing yang ini,
Carilah wahai pahlawan
Dalam puing yang di sini.
Awal mesti di sadari,
Apa-apa puing itu,
Maka mulai cari-cari,
Harta karun yang disitu.
Tubuh-tubuh dari debu,
Yang memang tidak berharga,
Debu bukan harta itu,
Tapi di dalamnya harta.
Hartanya memang tertimbun,
Jangan-jangan di boroskan,
Di dalam puing di gurun,
Cari-cari mendapatkan.
Jikalau terdapat harta,
Bisa di bangunkan lagi,
Istana yang runtuh saja,
Baru dan indah menjadi.
Tapi awal cari-cari,
Jangan malas, jangan lalai,
Cari-cari intisari,
Di dalam hati mu damai.
Puing menjadi istana,
Dulu tak berharga tapi,
Setelah terdapat harta,
Menjadi keraton rapi.
Di dalam puing yang ini,
Carilah wahai pahlawan
Dalam puing yang di sini.
Awal mesti di sadari,
Apa-apa puing itu,
Maka mulai cari-cari,
Harta karun yang disitu.
Tubuh-tubuh dari debu,
Yang memang tidak berharga,
Debu bukan harta itu,
Tapi di dalamnya harta.
Hartanya memang tertimbun,
Jangan-jangan di boroskan,
Di dalam puing di gurun,
Cari-cari mendapatkan.
Jikalau terdapat harta,
Bisa di bangunkan lagi,
Istana yang runtuh saja,
Baru dan indah menjadi.
Tapi awal cari-cari,
Jangan malas, jangan lalai,
Cari-cari intisari,
Di dalam hati mu damai.
Puing menjadi istana,
Dulu tak berharga tapi,
Setelah terdapat harta,
Menjadi keraton rapi.
Friday, April 12, 2013
Nasyid dan Religi: Debu
Lirik lagu Debu - Ayolah Jiwa Yang Tenang
Diposkan oleh
Caessar Romero Dixi
di
Friday, April 12, 2013
Cintamu pada asal mu,
Sebagian dari iman,
Rasul bersabda begitu,
Cintamu pada asalmu,
Sebagian dari iman,
Akhir utusan Tuhan.
Ayolah jiwa yang tenang,
Kembali kepada Tuhan,
Tanah air sejati terang,
Kau senang dan menyenangkan
Di luar dunia dan maya,
Tanah air mu sejati,
Di dalam alam cahaya,
Di situ tak pernah mati.
Cintamu pada asalmu,
Sebagian dari iman,
Rasul bersabda begitu,
Cintamu pada asalmu,
Sebagian dari iman,
Akhir utusan Tuhan.
Tanah air mu tak ada,
Di dalam dunia yang ini,
Padepokanmu disana,
Dan tak terletak di sini.
Jiwa jauh dari asalnya,
Yakni tanah air itu,
Selalu rindu padanya,
Mencintainya begitu.
Cintamu pada asalmu,
Sebagian dari iman,
Rasul bersabda begitu,
Cintamu pada asalmu,
Sebagian dari iman,
Akhir utusan Tuhan.
Hai nafusul-mutmakina,
Kembali kepada Tuhan,
Kepada alam cahaya,
Hubbul-watan minal-iman.
Tak di ucapkan begitu,
?Kembali kepada Tuhan?,
Kalau tak di san dulu,
Dengarlah, wahai pahlawan.
Cintamu pada asalmu,
Sebagian dari iman,
Rasul bersabda begitu,
Yang akhir utusan Tuhan.
Hai nafusul-mutmakina,
Kembali kepada Tuhan,
Kepada alam cahaya,
Marilah wahai pahlawan.
Cintamu pada asalmu,
Sebagian dari iman,
Rasul bersabda begitu,
Cintamu pada asalmu,
Sebagian dari iman,
Akhir utusan Tuhan.
Sebagian dari iman,
Rasul bersabda begitu,
Cintamu pada asalmu,
Sebagian dari iman,
Akhir utusan Tuhan.
Ayolah jiwa yang tenang,
Kembali kepada Tuhan,
Tanah air sejati terang,
Kau senang dan menyenangkan
Di luar dunia dan maya,
Tanah air mu sejati,
Di dalam alam cahaya,
Di situ tak pernah mati.
Cintamu pada asalmu,
Sebagian dari iman,
Rasul bersabda begitu,
Cintamu pada asalmu,
Sebagian dari iman,
Akhir utusan Tuhan.
Tanah air mu tak ada,
Di dalam dunia yang ini,
Padepokanmu disana,
Dan tak terletak di sini.
Jiwa jauh dari asalnya,
Yakni tanah air itu,
Selalu rindu padanya,
Mencintainya begitu.
Cintamu pada asalmu,
Sebagian dari iman,
Rasul bersabda begitu,
Cintamu pada asalmu,
Sebagian dari iman,
Akhir utusan Tuhan.
Hai nafusul-mutmakina,
Kembali kepada Tuhan,
Kepada alam cahaya,
Hubbul-watan minal-iman.
Tak di ucapkan begitu,
?Kembali kepada Tuhan?,
Kalau tak di san dulu,
Dengarlah, wahai pahlawan.
Cintamu pada asalmu,
Sebagian dari iman,
Rasul bersabda begitu,
Yang akhir utusan Tuhan.
Hai nafusul-mutmakina,
Kembali kepada Tuhan,
Kepada alam cahaya,
Marilah wahai pahlawan.
Cintamu pada asalmu,
Sebagian dari iman,
Rasul bersabda begitu,
Cintamu pada asalmu,
Sebagian dari iman,
Akhir utusan Tuhan.
Nasyid dan Religi: Debu
Lirik lagu Debu - Asyik Nama Allah
Diposkan oleh
Caessar Romero Dixi
di
Saya asyik nama Allah,
Tak pernah menjadi kenyang,
Daripada lezatan-Nya,
Dan selalu hamba senang.
S'karang ini wahai kawan,
Ku menikmati rasanya,
Sudah hamba masuk medan,
Medan kemanisan nama.
Ya Hayyi, bantulah, bantulah ! (2x)
"Allah, Allah" senantiasa,
Ku berzikir nama Tuhan,
Hal yang ini luar biasa,
Dalam surga sebuah taman
Nama Allah membersihkan,
Hati yang penuh berhala,
Nama Allah mengaribkan,
Hati menjadi nirmala
Ya Hayy, bantulah, bantulah ! (2x)
Berzikir sepanjang hari,
Allah, Allah, Allah, Allah
Kita datang dan kembali,
Allah, Allah, Allah, Allah
Ya Hayy, bantulah, bantulah ! (2x)
Allah salli ala Ahmaed,
Nabi dan Rasulullahi,
Allah, Wahid, Ahad, Samad,
Baki, Abadi, lestari
Wa salli ala Alihi,
Laitu keluarganya,
Dan juga ala Sahbihi,
Yang memiliki akhlaknya
Ya Hayy, bantulah, bantulah ! (2x)
Tak pernah menjadi kenyang,
Daripada lezatan-Nya,
Dan selalu hamba senang.
S'karang ini wahai kawan,
Ku menikmati rasanya,
Sudah hamba masuk medan,
Medan kemanisan nama.
Ya Hayyi, bantulah, bantulah ! (2x)
"Allah, Allah" senantiasa,
Ku berzikir nama Tuhan,
Hal yang ini luar biasa,
Dalam surga sebuah taman
Nama Allah membersihkan,
Hati yang penuh berhala,
Nama Allah mengaribkan,
Hati menjadi nirmala
Ya Hayy, bantulah, bantulah ! (2x)
Berzikir sepanjang hari,
Allah, Allah, Allah, Allah
Kita datang dan kembali,
Allah, Allah, Allah, Allah
Ya Hayy, bantulah, bantulah ! (2x)
Allah salli ala Ahmaed,
Nabi dan Rasulullahi,
Allah, Wahid, Ahad, Samad,
Baki, Abadi, lestari
Wa salli ala Alihi,
Laitu keluarganya,
Dan juga ala Sahbihi,
Yang memiliki akhlaknya
Ya Hayy, bantulah, bantulah ! (2x)
Thursday, April 11, 2013
Nasyid dan Religi: Debu
Lirik lagu Debu - Ampunilah Saya
Diposkan oleh
Caessar Romero Dixi
di
Thursday, April 11, 2013
Ya Allah ! ampunilah,
Dosa-dosaku,
Yang kau mengetahui,
Lebih baik dariku (2x)
Ya Rabbi ! Kalau ku berbuat,
Dosa dan daga-dagi,
Biarlah ampunanMu,
Menutupinya lagi (2x)
Ya Robbi ! Ampunilah,
Dosa yang dibuat,
Oleh mataku,
Ampunilah hamba-Mu !
Ampunilah kata-kataku,
Yang keji dan buruk,
Dan ampunilah ketidakmampuanku,
Menahan nafsuku (2x)
CintaMu kepada,
Mereka yang kau suka,
Memang adalah lebih dari pada,
Cinta yang dalam dunia (2x)
Kau sendiri bantuan mereka,
Yang tawakkal pada-Mu,
Dengarlah kepadaku,
Wahai Tuhanku !
Berikanlah petunjuk padaku,
Agar ku meminta,
DariMu apa yang menguntungkan,
HambaMu selalu (2x)
Ya Allah, adiliku,
Di dalam urusanku,
Berdasarkan keampunanMu,
Tak keadilanMu (2x)
Dosa-dosaku,
Yang kau mengetahui,
Lebih baik dariku (2x)
Ya Rabbi ! Kalau ku berbuat,
Dosa dan daga-dagi,
Biarlah ampunanMu,
Menutupinya lagi (2x)
Ya Robbi ! Ampunilah,
Dosa yang dibuat,
Oleh mataku,
Ampunilah hamba-Mu !
Ampunilah kata-kataku,
Yang keji dan buruk,
Dan ampunilah ketidakmampuanku,
Menahan nafsuku (2x)
CintaMu kepada,
Mereka yang kau suka,
Memang adalah lebih dari pada,
Cinta yang dalam dunia (2x)
Kau sendiri bantuan mereka,
Yang tawakkal pada-Mu,
Dengarlah kepadaku,
Wahai Tuhanku !
Berikanlah petunjuk padaku,
Agar ku meminta,
DariMu apa yang menguntungkan,
HambaMu selalu (2x)
Ya Allah, adiliku,
Di dalam urusanku,
Berdasarkan keampunanMu,
Tak keadilanMu (2x)
Wednesday, April 10, 2013
Nasyid dan Religi: Debu
Lirik lagu Debu - Angin Sepoi-Sepoi
Diposkan oleh
Caessar Romero Dixi
di
Wednesday, April 10, 2013
Angin sepoi-sepoi pagi,
Pesuruh dinihari,
Bawalah keharumannya,
Hatiku menari,
Kalau bawa untuk saya,
Seikal rambutnya,
Ku menukar jagat raya,
Serta jiwa saya
Bawalah keharumannya
Atas punggung samirana,
Biarkan datang kayak kuda,
Dengan penunggangnya (2x)
Kalau tak boleh kau masuk,
Dan mendekatinya,
Tinggalkanlah pesan rindu,
Dekat gapuranya kalau bisa kau mendapat,
Dari pintu gerbangnya,
Bawa debu yang berkilat,
Bagai celak mata
Bawalah keharumannya,
Atas punggung samirana,
Biarkan datang kayak kuda,
Dengan penunggangnya (2x)
Pesuruh dinihari,
Bawalah keharumannya,
Hatiku menari,
Kalau bawa untuk saya,
Seikal rambutnya,
Ku menukar jagat raya,
Serta jiwa saya
Bawalah keharumannya
Atas punggung samirana,
Biarkan datang kayak kuda,
Dengan penunggangnya (2x)
Kalau tak boleh kau masuk,
Dan mendekatinya,
Tinggalkanlah pesan rindu,
Dekat gapuranya kalau bisa kau mendapat,
Dari pintu gerbangnya,
Bawa debu yang berkilat,
Bagai celak mata
Bawalah keharumannya,
Atas punggung samirana,
Biarkan datang kayak kuda,
Dengan penunggangnya (2x)
Tuesday, April 2, 2013
Nasyid dan Religi: Debu
Lirik lagu Debu - Dendang Sufi
Diposkan oleh
Caessar Romero Dixi
di
Tuesday, April 2, 2013
Hai marilah berzikir Allah, Allah,
Dan melaksanakan janji setia,
Senantiasa berzikir namanya,
Segala sesuatu daripadanya.
Kau lihat Allah di mana-mana,
Membuangkan hafa nafsu sederhana,
Maka tidak terlihat selain Allah,
Hilang tipu daya dari hatinya.
Manusia tercipta sebagai hamba,
Yang di tahan dalam penjara dunia,
Dalam kegelapan dapat ilmunya,
Maka dari hak tak pernah terpisah.
Di dalam dunia cari singa Allah,
Kalau disini tidak mendapatkannya,
Memang akan jadi bosan di sana,
Harus ikut jalan yang bijaksana.
Tanpa mursyid tak sampai tujuannya,
Tanpa berkahnya tak kenal Tuhannya,
Tanpa mursyid bergaul dengan setannya,
dan menyangka dia memang temannya.
Datanglah, hai sufi, marilah pulang,
Kesempatan inilah sangat jarang,
Marilah kita bergandengan tangan,
Dan berjalan bersama atas jalan.
Dan melaksanakan janji setia,
Senantiasa berzikir namanya,
Segala sesuatu daripadanya.
Kau lihat Allah di mana-mana,
Membuangkan hafa nafsu sederhana,
Maka tidak terlihat selain Allah,
Hilang tipu daya dari hatinya.
Manusia tercipta sebagai hamba,
Yang di tahan dalam penjara dunia,
Dalam kegelapan dapat ilmunya,
Maka dari hak tak pernah terpisah.
Di dalam dunia cari singa Allah,
Kalau disini tidak mendapatkannya,
Memang akan jadi bosan di sana,
Harus ikut jalan yang bijaksana.
Tanpa mursyid tak sampai tujuannya,
Tanpa berkahnya tak kenal Tuhannya,
Tanpa mursyid bergaul dengan setannya,
dan menyangka dia memang temannya.
Datanglah, hai sufi, marilah pulang,
Kesempatan inilah sangat jarang,
Marilah kita bergandengan tangan,
Dan berjalan bersama atas jalan.
Nasyid dan Religi: Debu
Lirik lagu Debu - Dari Timur Terbit Cahaya
Diposkan oleh
Caessar Romero Dixi
di
Dari timur terbit caya,
Yang menyebar atas bumi,
Memenuhi jagat raya,
Dengan nur yang mengagumi, (2x)
Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah.
Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah.
Hu Allah.
Nur itu memang berkilat,,
Menyilaukan mata saya,
Menyilaukan mata saya,
Sinar-sinarnya merambat,
Kayak api bercahaya (2x)
Ku memandang pandangannya,
Yang mengharukan hatiku,
Mengingatkan pada wajah,
Wajah cahaya mataku. (2x)
Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah
Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah
Hu Allah.
Tapi caya matahari,
Tak bisa dibandingkannya,
Dengan cahaya lestari,
Itulah jelas dan nyata.(2x)
Memang terang bulan sabit,
Yang lewat jalan angkasa,
Kalau matahari terbit,
Caya bulan tak perkasa (2x)
Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah
Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah
Hu Allah.
Yang menyebar atas bumi,
Memenuhi jagat raya,
Dengan nur yang mengagumi, (2x)
Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah.
Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah.
Hu Allah.
Nur itu memang berkilat,,
Menyilaukan mata saya,
Menyilaukan mata saya,
Sinar-sinarnya merambat,
Kayak api bercahaya (2x)
Ku memandang pandangannya,
Yang mengharukan hatiku,
Mengingatkan pada wajah,
Wajah cahaya mataku. (2x)
Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah
Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah
Hu Allah.
Tapi caya matahari,
Tak bisa dibandingkannya,
Dengan cahaya lestari,
Itulah jelas dan nyata.(2x)
Memang terang bulan sabit,
Yang lewat jalan angkasa,
Kalau matahari terbit,
Caya bulan tak perkasa (2x)
Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah
Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah, Hu Allah
Hu Allah.
Nasyid dan Religi: Debu
Lirik lagu Debu - Cinta Saja
Diposkan oleh
Caessar Romero Dixi
di
CintaMu dalam hatiku,
Memenuhinya begitu,
CintaMu dalam hatiku,
Memenuhinya begitu,
CintaMu dalam hatiku,
Memenuhinya begitu,(2x)
Jadi segala sesuatu,
Yang ku melihat disitu.
CintaMu dalam hatiku,
Memenuhinya begitu,
CintaMu dalam hatiku,
Memenuhinya begitu,
Kayak sinar matahari,
Atas permukaan hati, (2x)
Cinta itu meliputi,
Hatiku sama sekali.
CintaMu dalam hatiku,
Memenuhinya begitu,
CintaMu dalam hatiku,
Memenuhinya begitu,
Dalam hati tetap malam,
kacau balau tanpa salam,(2x)
Hati muram suram guram,
Gelap buta penuh waham.
Terbit sinar surya terang,
Maka tudung waham hilang,
Tidak terlihat sekarang,
Selain cahaya merelang.
CintaMu dalam hatiku,
Memenuhinya begitu,(6x)
Memenuhinya begitu,
CintaMu dalam hatiku,
Memenuhinya begitu,
CintaMu dalam hatiku,
Memenuhinya begitu,(2x)
Jadi segala sesuatu,
Yang ku melihat disitu.
CintaMu dalam hatiku,
Memenuhinya begitu,
CintaMu dalam hatiku,
Memenuhinya begitu,
Kayak sinar matahari,
Atas permukaan hati, (2x)
Cinta itu meliputi,
Hatiku sama sekali.
CintaMu dalam hatiku,
Memenuhinya begitu,
CintaMu dalam hatiku,
Memenuhinya begitu,
Dalam hati tetap malam,
kacau balau tanpa salam,(2x)
Hati muram suram guram,
Gelap buta penuh waham.
Terbit sinar surya terang,
Maka tudung waham hilang,
Tidak terlihat sekarang,
Selain cahaya merelang.
CintaMu dalam hatiku,
Memenuhinya begitu,(6x)
Monday, April 1, 2013
Nasyid dan Religi: Debu
Lirik lagu Debu - Gerbang Tol
Diposkan oleh
Caessar Romero Dixi
di
Monday, April 1, 2013
Cucilah arang di muka
Marilah biarkan duka
Masuk gerbang kala suka
Dunia tetap terbuka
Cucilah arang di muka
Marilah tinggalkan duka.. (tinggalkan duka)
Masuk gerbang kalau suka
Dunia tetap terbuka
Masuk?(masuk) kalau suka..(suka)
Pintu..(pintu) tetap terbuka?(buka)?(2x)
Gerbang jalan sufi itu
Bayarlah tol dengan nafsu
Kalau ingin lewat pintu serahkanlah nafsu
Gerbang jalan sufi itu
Bayarlah tol dengan nafsu?(dengan nafsu)
Kalau ingin lewat pintu serahkanlah nafsu itu..
Masuk?(masuk) kalau suka..(suka)
Pintu..(pintu) tetap terbuka?(buka)?(2x)
Lupakanlah pandanganmu
Maka boleh masuk pintu
Akan diberikan ilmu
Tinggalkan hawa nafsu
Lupakanlah pandanganmu
Maka boleh masuk pintu?(masuk pintu)
Akan diberikan ilmu
Tinggalkan hawa nafsu
Masuk?(masuk) kalau suka..(suka)
Pintu..(pintu) tetap terbuka?(buka)?(2x)
Ilmu yang sejati
tak ada yang terdapat dalam buku..(dalam buku)
Biarkan sarang laba-laba
Bayar harga maka maju
Masuk?(masuk) kalau suka..(suka)
Pintu..(pintu) tetap terbuka?(buka)?(4x)
Marilah biarkan duka
Masuk gerbang kala suka
Dunia tetap terbuka
Cucilah arang di muka
Marilah tinggalkan duka.. (tinggalkan duka)
Masuk gerbang kalau suka
Dunia tetap terbuka
Masuk?(masuk) kalau suka..(suka)
Pintu..(pintu) tetap terbuka?(buka)?(2x)
Gerbang jalan sufi itu
Bayarlah tol dengan nafsu
Kalau ingin lewat pintu serahkanlah nafsu
Gerbang jalan sufi itu
Bayarlah tol dengan nafsu?(dengan nafsu)
Kalau ingin lewat pintu serahkanlah nafsu itu..
Masuk?(masuk) kalau suka..(suka)
Pintu..(pintu) tetap terbuka?(buka)?(2x)
Lupakanlah pandanganmu
Maka boleh masuk pintu
Akan diberikan ilmu
Tinggalkan hawa nafsu
Lupakanlah pandanganmu
Maka boleh masuk pintu?(masuk pintu)
Akan diberikan ilmu
Tinggalkan hawa nafsu
Masuk?(masuk) kalau suka..(suka)
Pintu..(pintu) tetap terbuka?(buka)?(2x)
Ilmu yang sejati
tak ada yang terdapat dalam buku..(dalam buku)
Biarkan sarang laba-laba
Bayar harga maka maju
Masuk?(masuk) kalau suka..(suka)
Pintu..(pintu) tetap terbuka?(buka)?(4x)
Sunday, March 31, 2013
Nasyid dan Religi: Debu
Lirik lagu Debu - Kami Tak Keluar
Diposkan oleh
Caessar Romero Dixi
di
Sunday, March 31, 2013
Kabar tersebar di kota,
Bahwa musuh sudah lari,
Dikalahkan musuh hina,
Maka melarikan diri.
Allah, Allah, Allah, Allah, la ilaha ilahu (2x)
Dalam tiap penjuru taman,
Tanpa gaok-gaok gagak1,
Di tiap pojok perayaan,
Tanpa serigala2 galak,
Allah, Allah, Allah, Allah, la ilaha ilahu (2x)
Kami tak keluar hai kawan,
Dari sini, dari taman,
Madu, madu, kemanisan,
Sambil mahbub disaksikan,
Allah, Allah, Allah, Allah, la ilaha ilahu (4x)
Bahwa musuh sudah lari,
Dikalahkan musuh hina,
Maka melarikan diri.
Allah, Allah, Allah, Allah, la ilaha ilahu (2x)
Dalam tiap penjuru taman,
Tanpa gaok-gaok gagak1,
Di tiap pojok perayaan,
Tanpa serigala2 galak,
Allah, Allah, Allah, Allah, la ilaha ilahu (2x)
Kami tak keluar hai kawan,
Dari sini, dari taman,
Madu, madu, kemanisan,
Sambil mahbub disaksikan,
Allah, Allah, Allah, Allah, la ilaha ilahu (4x)
Subscribe to:
Posts (Atom)